Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Mobile PALET

Untuk menunjang Penyimpanan bahan baku di gudang bahan digunakan Palet sebagai alas penyimpanan bahan baku. Hal ini bertujuan agar bahan baku tidak langsung bersentuhan dengan lantai disisi lain palet di desain untuk dapat dengan mudah dipindahkan dari satu tempat kw tempat lainnya. Untuk mobilisasi palet dan satu titik ke titik lainnya dibutuhkan fork lift yang akan mengangkat palet.

Zona ANTRIAN Cutting

Saat beban puncak semisal menjelang bulan puasa order meningkat hal ini ditandai dengan proses cutting yang meningkat. Namun demikian menjaga keberaturan tetap harus dibangun satu diantaranya adalah dengan membuat zona antrian bahan yang akan di cutting. Zona ini untuk memudahkan petugas mencari bahan yang akan di cutting dimana zona ini memiliki 4 area yaitu zona A.B.C dan D. saat gudang bahan mendrop bahan ke zona antrian cutting selanjutnya akan memberi tanda ke setiap bahan dan menyampaikan kepada cutting lokasi bahan di dalam zona tersebut apakah berada di area A.B.C atau D.

FAST TRACK di PROSES CUTTING

Cutting menjadi proses awal dalam kegiatan produksi. Banyaknya bahan yang harus di potong membuat meja cutting harus disiapkan beberapa meja. Hal ini dimaksudkan untuk dapat dilakukan proses cutting secara bersamaan dalam waktu yang sama. Hal ini untuk menpercepat proses penyelesaian pemotongan kain.

Sarung Tangan SAFETY

Kegiatan memotong kain menjadi awal sebuah kegiatan produksi tidak terkecuali busana. Banyak hal yang harus di siapkan terutama soal safety, satu diantaranya safety bagi petugas yang memotong kain. Satu diantaranya adalah menyediakan sarung tangan yang terbuat dari lapisan baja. Sarung ini digunakan saat petugas melakukan proses pemotongan kain dan di pasang di tangan kiri.

1 Brand 1 WAREHOUSE

Kerjasama dengan market place di bisnis online mengharuskan untuk menjamin ketersediaan stock untuk setiap bran yqng dijual. Merespon hal tersebut tim online melakukan penyediaan rak berbeda untuk setiap brand yang dijual via market place. Selain memudahkan untuk pencarian produk saat menyiapkan yang akan dikirim disisi lain rak stock ini juga membantu dalam monitoring stock barang yang terjual dan belum terjual.

Mobile ALOKASI

Alokasi pengiriman barang menjadi bagian dari proses pengiriman barang dimana hal ini secara reguler dilakukan setelah produk diterima di bagian penerimaan barang dan di simpan di gudang barang jadi. Proses alokasi sendiri dilakukan sebelum dilakukan serah terima dengan bagian ekspedisi yang mengelola distribusi ke store. Mitra dan lainnya. Untuk produk yang dilakukan secara FOB yang sudah dinanti oleh store dan mitra saat barang tiba dibagian penerimaan produk dan di cek quantity dan kualitasnya produk tidak disimpan di gudang produk jadi. Namun langsung dilakukan alokasi sehingga proses ini menghilangkan 2 proses yaitu proses penyimpanan barang dan pengambilan barang di gudang barang jadi.

1 Tim 5 STORE

Store menjadi ujung tombak bagi proses penjualan produk dimana store menjadi chaneling tempat bertransaksi pelanggan dan pelaku usaha. Hadirnya Era teknologi saat ini sedikitnya merubah wajah store yang mengarah kepada layanan yang lebih efektif dan efisien. Hadirnya market place semisal bukalapak. Tokopedia. Lazada. Sophi turut merubah  prilaku konsumen dalam berbelanja tidak terkecuali busana dan kerudung. Sebagian beralih melakukan transaksi le market place diatas. Merespon hal diatas khususnya beralihnya konsumen belanja di market place Shafco menindaklanjuti dengan membuat 1 tim yang bertugas mengelola Store di Market Place dan hingga saat ini tim tersebut mengelola 5 Store online di 5 market place.

COLOUR CODE per BRAND

ntuk setiap pengiriman barang dari warehouse ke store dibutuhkan spidol warna tertentu untuk menunjukan kode brand barang yang ada di setiap kemasan.  Untuk memudahkan disepakati penggunaan warna spidol sebagai berikut: Brand 1 menggunakan warna merah Brand 2 menggunakan warna biru Brand 3 menggunakan warna hitam

QUICK COUNT di STORE

Selama ini proses perhitungan barang yang dikirim ke toko tidak ada batas waktunya terserah pihak toko kapan akan melakukannya. Banyak kejadian kehilangan barang saat dibuka beberapa hari kemudian yang ditujukan ke pihak gudang.  Untuk menekan kesalahan diatas diputuskan agar perhitungan serah terima dilakukan saat barang datang toko. Hal ini dimaksudkan agar gudang cepat merespon karena jika dilakukan dikemudian hari apalagi jika sudah lama bisa jadi kekurangan barang bukan bersumber dari gudang tapi disebabkan oleh pihak lain.

PENGIRIMAN berbasis BRAND

Pengiriman barang dalam jumlah ribuan dan beberapa brand punya tantangan tersendiri dalam mengaturnya, karena harus mengatur segala hal termasuk ketersediaan sdm di logistik. Untuk itu dibuat jadwal pengiriman dengan hari yang berbeda untuk setiap brand nya hal ini dimaksudkan agar terjadi pemerataan beban pengiriman. Saat ini dibuat jadwal pengiriman sbb: Senin - selasa untuk brand 1 dan 2 Rabu - kamis untuk brand 3 Jumat  untuk permintaan khusus. 

Lemari ALAMAT

Saat akan mengirimkan paket busana dan bergo ke store dan mitra, dibutuhkan penulisan alamat tujuan dimana hal ini akan membantu mitra ekapedisi dalam pengantaran ke tujuan. Sehubungan hal ini sudah menjadi rutinitas maka alamat tujuan mitra dan store disiapkan sejak awal untuk per alamat dan di stock di lemari alamat. Saat barang sudah dimasukan ke karung maka tahap berikutnya adalah menempelkan alamat ke setiap karung yang akan dikirim sesuai tujuan.

SAMA dalam KEBERSAMAAN

Saat sirine istirahat berbunyi maka saatnya seluruh karyawan istirahat bersama untuk rehat sejenak selama 60 menit dari jam 12.00 sd 13.00 wib. Seluruh karyawan di SHAFCO disediakan makan siang dimana hal ini mempunyai dampak lain yaitu terjalinnya komunikasi non formal diantara karyawan lintas fungsi. Dan yang terpenting semua menyantap menu yang sama dalam kebersamaan.

Titik PENGIRIMAN

Distribusi ke store dan Mitra menjadi aktivitas di ujung yang dikerjakan di warehouse. Untuk hal ini melibatkan beberapa mitra ekspedisi yang bertanggungjawab untuk mengirimkan ke store dan mitra. Banyak hal perlu diperhatikan dalam proses pengiriman ini satu diantaranya adalah menentukan titik pengambilan oleh mitra ekspedisi. Di titik ini barang yang akan dikirim dikatagorikan dalam 3 barisan terpisah dimana hal ini diperuntukan kepada 3 mitra berbeda.

QC sebelum PENYIMPANAN

Saat bahan diterima oleh bagian receiver, sebelum dilakukan penyimpanan di gudang bahan dilakukan quality control dari bahan yang datang. Proses ini dilakukan terutama jika pembelian dilakukan di trader. Jika hasil QC 100% bagus maka bahan akan disimpan di gudangpenyimpanan bahan namun jika bahan cacat maka bahan akan dikembalikan kembali ke trader untuk proses pergantian.

TANDA untuk KEMUDAHAN

Alokasi menjadi tahapan berikutnya setelah proses cutting selesai dikerjakan. Pada proses ini ada yang di alokasikan ke produksi internal atau ke mitra produksi. Untuk memudahkan tim follow up mencari bahan yang akan dialokasikan di penyimpanan bahan yang sudah dipotong maka diberi tanda diatas bahan berupa kode jobsheet. Hal ini akan mempercepat tim follow up menemukan dan mendistribusikannya sesuai dengan tujuan selanjutnya baik ke produksi internal maupun ke mitra produksi.

Sosialisasi HAL BARU

Proses pembenahan akan diiringi oleh hadirnya Penengetahuan dan metode baru dimana hal ini diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Banyak hal perlu dilakukan satu diantaranya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada karyawan terkait content perubahan yang dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar karyawan mempunyai mengetahui dan mampu melakukannya di area kerjanya.

BERSAMA menghadap NYA

Lingkungan Islami menghiasi area kerja smash satu diantaranya dengan hadirnya fasilitas Mushola karyawan yang berada ditengah tengah lokasi produksi. Saat waktu Sholat tiba muazin akan mengumandangkan Adzan dan seluruh pegawai bersama sama menjalankan IBADAH. Tidak hanya bekerja bersama sama, menghadap NYA pun dilakukan bersama.

Rehat SEJENAK

Bertemu rekan kerja tidak selalu diruang meeting namun dapat dilakukan saat jam istirahat tiba. Oleh karenanya tersedia ruang rehat selain digunakan saat istirahat juga digunakan untuk betinteraksi secara non formal khususnya lintas fungsi. Komunikasi nonformal ini penting dilakukan karena hadir dalam suasana yang lebih cair dan ringan sehingga diharapkan dapat membangun keakraban satu sama lainnya. 

Daily MONITORING

Penerimaan yang berlangsung setiap hari harus ditunjang oleh papan informasi kedatangan yang berisikan informasi kedatangan barang setiap harinya. Info yang tertulis harus diketahui hari sebelumnya hal ino dimaksudkan untuk mengatur tenaga sdm saat proses penerimaan. Sisi lain waktu kedatangan harus diatur sedemikian rupa agar  arang yang datang tidak bersamaan yang dapat menimbulkan antrian panjang saat proses penerimaan.

PENDING area di PENERIMAAN

Setiap barang yang diterima di bagian penerimaan barang belum tentu lanjut ke proses penyimpanan di gudang. Karena untuk setiap penerimaan barang diperlukan persyaratan dokumen yang dibutuhkan semisal surat jalan dan purchasing order yang harus dibawa saat mengirim barang ke gudang. Untuk barang barang yang tidak dilengkapi dokumen disediakan zona untuk penerimaan barang yang di pending. Hal ini ditujukan untuk memisahkan dengan barang yang lengkap dokumen pengirimannnya.

Penanda LOLOS QC

Dalam proses produksi memberi penanda antara satu proses dengan proses lainnya cukup penting hal ini untuk memberi kemudahan saat mencarinya atau menandakan sebuah status proses. Proses finishing menjadi bagian akhir dari sebuah rangkaian produksi dimana hal ini ditandai dengan proses control qualitas. Dalam proses ini setiap produk dipisahkan menjadi 3 katagori : belum di QC, sudah lolos QC dan tidak lolos QC. untuk yang sudah lolos QC untuk produk premium dilakukan dengan memberikan plastik pada setiap baju.

FAST TRACK Cutting

Kegiatan cutting dalam junlah besar cukup merepotkan oleh karenanya harus disediakan fasilitas cutting yang memadai dimana saat beban puncak tidak kedodoran mengerjakannya. Pada proses cutting disediakan fasilitas dengan model FAST TRACK dimana dengan model ini sekali jalan dapat dilakukan proses cutting secara bersamaan untuk bahan dengan model yang berbeda. Diarea ini disediakan meja cutting yang dilengkapi mesin pemotong kain, potong manual dan meja cutting 2 muka untuk pemotongan bahan yang pendek.

memudahkan KAWAN

Keterlibatan banyak pihak dalam rangkaian produksi tidak bisa dihindari oleh karenanya membangun respect sama lain perlu di jaga  ditingkatkan terus menerus kualitasnya. Saat proses sewing pemilahan bahan yang tiba dari area cutting ke area sewing menjadi langkah awal yang harus dilakukan oleh petugas pemilahan. Spirit memudahkan kawan diproses sewing penting untuk dimiliki oleh petugas yang melakukannya.

Mobile BOX Alokasi

Banyak rangkaian yang harus dilakukan dalam sebuah produksi busana secara masa satu diantaranya adalah mendistribusikan hasil cutting ke produksi internal atau mitra produksi. Untuk menunjang moving hasil cutting ke next process digunakan mobile box untuk tempat penyimpanan bahan yang sudah dipotong. Untuk yabg diproduksi internal mobile box akan di bawa ke area sewing dan untuk yang ke mitra produksi akan dibawa ke ekspedisi untuk srlanjutnya dibawa ke mitra produksi.

Quality CONTROL Kain

Dalam membuat produk busana banyak hal yang harus dipastikan sebelum dilakukan proses produksi satu diantaranya pekerjaan quality control. Hal terpenting adalah memastikan bahwa kain yang digunakan tidak cacat oleh karenanya dilakukan quality control dimana hal ini dilakukan  sebelum proses cutting. Jika hasilnya dinyatakan baik maka akan diteruskan dengan proses cutting namun jika hasilnya ditemukan cacat pada kain maka kain tidak akan digunakan.

Membagi AREA CUTTING

Proses cutting dilakukan dimeja yang disiapkan dalam ukuran yang cukup panjang hal ini disiapkan agar sekali potong ada beberapa pola yang bisa di cutting. Namun demikian tidak selamanya bahan yang akan dipotong dalam jumlah besar semua sehingga tidak membutuhkan meja yang cukup panjang. Solusi yang diambil adalah untuk pekerjaan dengan panjang kain yang sedikit disiapkan satu area meja cutting yang dibagi menjadi dua area barat dan timur. Sehingga untuk pekerjaan cutting dengan panjang kain yang sedikit dapat dilakukan secara bersamaan pekerjaannya.

KODE diatas KAIN

Kegiatan awal dari sebuah produksi adalah melakukan proses cutting dimana proses ini diawali dengan menyiapkan bahan yang akan di potong. Penyiapan bahan dilakukan oleh bagian gudang bahan dengan menyimpannya di area penerimaan bahan cutting. Sering kali saat sudah disimpan bagian cuting kesulitan mencari bahan apalagi jika order cutting sedang banyak. Untuk memudahkan pencarian oleh bagian cutting, bagian gudang bahan akan menyimpan informasi berupa tulisan kode pekerjaan diatas bahan dimana hal ini akan memudahkan bagian cutting saat mencari bahan yang akan dipotong di bagian penerimaan bahan cutting.

ONE PICE FLOW Produksi

Proses produksi menjadi hal yang sangat penting dalam pembuatan sebuah produk tidak terkecuali busana. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan salah satunya produksi kecepatan waktu penyelesaikan produksinya. Oleh karenanya dibutuhkan metode kerja yang dapat mempercepat proses penyelesaian produksi. One pice flow adalah metode yang digunakan dalam proses produksi massal busana dimana dalam metode ini jika ada 5 orang bekerja tiap orang diberi beban pekerjaan sesuai dengan urutannya. Menyiapkan bahan, obras, menjahit, quality control , steam dan packing dilakukan oleh orang yang terpisah. Tentu hal ini agar setiap orang fokus dengan pekerjaannya sehingga cepat menyelesaikan pekerjaan dan tidak memikirkan hal lainnya.

PAYDAY sebagai MOMENTUM

Jika kita berbisnis paling senang kalau omzet naik terus itu artinya suply dan demand sedang bertemu dititik MAKSIMAL. Tapi kalau keadaan sebaliknya itulah kita sering dengarnya sebagai TRAGEDI sampai ada yang bilang COBAAN dari Ilahi. Dalam konteks bisnis semua terjadi karena cause efect relation ship pun termasuk kapan kita mengetahui momentum dapat meraup keuntungan dari sebuah momentum. PAYDAY adalah sebuah momentum yang dilupakan oleh banyak pelaku bisnis dimana dihari itu calon pelanggan sedang memegang CASH MONEY. Jika menyasar orang gajian maka TANGGAL MUDA menjadi PAYDAY, disaat itu angka pembelian akan meningkat TAJAM mendadak segala kebutuhan muncul di depan mata, hal ini berbeda terbalik jika sudah masuk TANGGAL TUA dimana semua yang ditawarkan oleh pelaku bisnis akan tidak direspon. Banyak hal yang bisa dilakukan dan yang paling umum adalah meluncurkan Paket Diskon saat PAYDAY  ujar Redi selaku Pengelola Toko Online.

FORKLIFT di Gudang

Dalam pengelolaan warehouse penggunaan penyimpanan produk bertingkat tidak bisa dihindari hal ini sebagai bentuk respon minim dan mahalnya lahan penyewaan untuk warehouse. Namun demikian untuk move barang yang akan disimpan dan yang akan diambil membutuhkan fasilitas penunjang. Ragam fasilitas bisa disiapkan satu diantaranya forklift dimana alat transportasi ini digunakan untuk membantu move produk di warehouse dengan fasilitas penyimpanan bertingkat.

QUICK COUNT di Penerimaan

Jika diminta menghitung produk yang datang dari mitra produksi dalam jumlah ratusan secara manual masih bisa sabar menghitungnya. Bagaimana jika produk yang datang jumlahnya puluhan ribu? Bisa berhari hari kita menyelesaikannya. Oleh karenanya di bagian penerimaan barang untuk perhitungan dalam jumlah ribuan menggunakan mesin hitung yang akan membantu mempercepat proses perhitungan. Sebelumnya di ambil terdahulu produk 1 kodi lalu ditimbang semisal beratnya 1 kg. Maka selanjutnya mesin hitung distel jika berat 1 kg maka jumlah produknya 1 kodi atau 20 buah. Selanjutnya produk berikutnya ditimbang jika saat ditimbang menunjukan berat 1 kg dan tertulis 20 maka barang yang dikirim benar sejumlah 20. Namun jika saat dihitung berat kurang dari 1 kg  dan jumlahnya menunjukan semisal 18  maka produk tersebut kurang 2 buah. Selanjutnya akan dipisah dan dilengkapi terlebih dahulu dan kemudian ditimbang kembali sampai perhitungan mesin menunjukan angka 1 kg dan 20 buah.

Zonasi FINISHING

Dalam proses produksi busana, kegiatan quality control menjadi kegiatan yang wajib dilakukan karena hal ini untuk menjamin hasil produksi berkualitas. Dalam prakteknya kegiatan ini dilakukan di dua titik yaitu disemua titik produksi sejak cuting dan sewing dan terakhir saat busana sudah jadi atau yabg disebut finishing. Untuk memisahkan kegiatan quality control dilakukan perbedaan zonasi antara busana yang sudah dilakukan quality control, yang belum dilakukan dan busana yang memerlukan perbaikan. Hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui secara cepat mana busana yang lolos quality control.

NOTHING on the FLOOR

Penyimpanan barang digudang menjadi bagian akhir dari sebuah produksi busana dimana hal ini dilakukan sebelum busana dikirim ke store untuk dilakukan penjualan. Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam penyimpanannya satu diantaranya soal jaminan produk tidak rusak saat disimpan digudang dan kemudahan untuk move on dari gudang ke distribusi. Oleh karenanya banyak cara dilakukan satu diantaranya dengan menyimpan produk diatas sebuah papan yang memisahkannya dengan lantai. Hal ini bertujuan memudahkan saat produk disimpan di gudang pun saat produk akan dipindahkan daei gudang.

ASUMSI berujung KONSUMSI

Dalam perencanaan produksi salah satu yang harus dilakukan adalah melakukan proses perhitungan seberapa banyak bahan baku yang akan digunakan. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang dapat berakibat fatal dari sisi penggunaan bahan dan tentunya berujung kepada biaya. Produksi yang dibutuhkan. Satu diantaranya asumsi yang digunakan dalam menentukan jumlah kain yang dibutuhkan. Selama ini perhitungannya mengacu kepada bahan yang digunakan untuk pembuatan sampel produk yang hanya menggunakan satu ukuran bukan pada berapa banyak volume produk per size nya. ( 3 ukuran). Akhirnya yang terjadi seringkali bahannya kurang atau lebih dan ini berdampak kepada kain harus beli lagi atau ada yang tersisa di gudang. Untuk mengantisipasi hal diatas maka saat ini asumsi perhitungan dirubah tidak lagi mengacu pada sampel produk namun pada volume produk yang akan diproduksi per size nya. Hal ini berdampak kepada adanya kepastian pemakaian bahan, tidak ada bahan sisa dan tentunya mengurangi cost dala

Label di KEMASAN

Ini soal detail tapi kalau kelewat bakal ngerepotin. Setelah produk tidak terkecuali bergo selesai di produksi baik diinternal maupun mitra produksi, maka step berikutnya adalah dikemas untuk tiap bergo dan dilanjutkan untuk dikemas per  kodinya. Pada proses ini harus diPastikan semua sudah terpasang label untuk tiap bergonya dan posisi label untuk semua bergo berada di bagian yang sama yaitu bagian atas. Hal ini dimaksudkan agar saat diterima digudang bagian receiver akan dengan mudah melakukan scanner terhadap tiap label bergo. Jika hal ini tidak ditaati maka akan menambah waktu penerimaan barang saat diterima oleh petugas receiver.

CO = 4S + 2C

Ini bukan rumus kimia atau rumus matematika tapi ini bicara soal pengelola store sebagai ujung tombak penjualan produk shafco. Sebagai pengelola yang dipimpin oleh seorang CO, sedikitnya harus menguasai 4S dan 2C. CO = 4S + 2C adalah rumus yang bisa mengingatkan seorang CO dalam mengelola Storenya. 4S yang dimaksud adalah setiap CO harus menguasai Pengelolaan Store, Sales, Staf dan Stock. 2C yang dimaksud adalah setiap CO harus menguasai pengelolaan Customer dan Competitor. Jadi seorang  CO bisa dikatakan handal jila sudah memiliki kemampuan dalam mengelola 4S dan 2 S diatas. 

DOUBLE TRACK sampel

Perencanaan menjadi awal kegiatan sebuah produksi dimana dalam proses pembuatan sampel busana menjadi satu diantara proses lain yang harus dilalu sebelum di produksi masal. Dalam pelaksanaannya seringkali terjadi dua kondisi dimana disatu sisi sampel dibuat sesuai jadwal terencana namun disisi lain ada yang harus dilakukan segera. Untuk itu di bagian sampel diperlakukan 2 jalur dalam pembuatam sampel. Jalur pertama diperuntukan untuk sampel yang dikerjakan berbasis FIFO artinya first in first out. Jalur kedua diperuntukan untuk sampel yang membutuhkan penyelesaian segera. Adanya dua jalur ini menjadikan satu sama lain tidak saling terganggu dalam proses penyelesaian sampelnya.

Meeting ON SITE

Kehadiran mitra produksi menjadi bagian dari upaya untuk mendukung percepatan hasil produksi yang sudah ditetapkan. Namun demikian kehadiran mitra diatas tentunya harus diiringi dengan kesepakatan bersama dari kedua belah pihak dalam hal qualitas, waktu dan biayanya. Untuk menjaga kualitas hasil produksi tentunya banyak hal yang disepakati satu diantaranya dengan melakukan meeting pra produksi yang membahas perihal sampel dari busana yang akan diproduksi secara masal oleh mitra. Agar proses persetujuan sampel diatas cepat dilakukan, SHAFCO berinsiatif mendatangi Mitra Produksi untuk melakulan meeting di lokasi produksi milik mitra. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada mitra dan menghemat waktu dalam proses persetujuan oleh kedua belah pihak.

Yang BARU di hari BARU

Store menjadi salah satu ujung tombak dalam proses penjualan kepada konsumen dimana selain harus menghadirkan kebutuhan konsumen juga menghadirkan daya tarik bagi konsumen untuk datang lagi dikemudian hari. Banyak faktor yang tentunya mempengaruhi hal diatas satu diantara konsumen suka dengan hadirnya model baru secara rutin di store yang dikunjungi. Terutama di market perempuan dewasa hal ini dipicu oleh  kebutuhan adanya ingin tampil beda disetiap  momen yang di hadiri. Merespon hal tersebut banyak upaya yang dilakukan perusahaan,  satu diantaranya adalah menghadirkan secara rutin setiap minggu model busana baru. Hadirnya model baru ini diharapkan menjadi OASE bagi para pelanggan yang ingin selalu update dengan model terbaru dalam setiap penampilan di lingkungan kerja dan sosialnya. Dan tentunya hal ini diharapkan mampu meningkatkan trafic kunjungan pelanggan ke store.

Improvement PROSES

Proses adalah kumpulan kegiatan yang dilakukan secara sistimatis dan terukur yang bertujuan menghasilkan produk atau layanan dibutuhkan oleh pelanggan. Misalnya Pada penciptaan produk, dibutuhkan sebuah rangkaian proses yang terdiri dari penyediaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pembuatan produk, penyimpanan bahan jadi, penjualan dan pelayanan. Inovasi adalah terobosan baru yang bertujuan memberi nilai baru bagi produk atau layanan yang ditawarkan. Banyak perusahaan melakukan inovasi berbasis proses yang dimilikinya, apakah dari sisi penyediaan bahan baku, proses pembuatan, penyimpanan, penjualan maupun pelayanan seperti pada rangkaian proses diatas. Seiring Perubahan yang dicanangkan oleh SHAFCO banyak terobosan PERBAIKAN yang dilakukan pada mata rantai Produksi dimana hal ini hasil kolaborasi berbagai unit kerja yang tergabung dalam Tim Kaizen. Pada Proses Perencanaan dilakukan Perbaikan pada Perhitungan Konsumsi penggunaan Kain dimana hal ini mempunyai dampak signifikan pa

FAST TRACK Changes

Ketika sudah diputuskan untuk melakukan Perubahan yang lebih baik,  maka hal ini menghadirkan konsekwensi adanya tahapan tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai perubahan yang diinginkan bersama. Agar perubahan yang dilakukan fokus maka ditetapkan 3 sasaran utama dalam proses perubahan yaitu : Strategy.  Operasional dan keuangan. Dalam perubahan tentunya semua pihak yang ingin melihat adanya QUICK WIN dalam agenda perubahan yang sudah ditetapkan. Merespon hal  itu maka di putuskan hal diatas dilakukan secara secara bersama sama atau yang sering  disebut sebagai FAST TRACK CHANGE yang meliputi semua aspek di dalam organisasi Shafco.

APROVAL room

Kecepatan proses Persetujuan dibutuhkan dalam proses produksi tidak terkecuali dalam proses perencanaan sebuah produk. Persetujuan diatas tentunya melibatkan banyak pihak yang terlibat baik fungsi perencanaan sd marketing tidak terkecuali direksi. Menyadari hal tersebut, manajemen memutuskan untuk menyediakan sebuah ruangan yang digunakan untuk menseleksi dan memutuskan design yang akan di produksi. Dengan adanya room ini keputusan lebih cepat diambil.

Chanel ON - OFF

Kehadiran store menjadi ujung tombak dalam proses penjualan produk perusahaan. Hadirnya ragam cheneling saat ini membutuhkan penyesuaian dari pengelola store untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan baru dan pelanggan lama. Oleh karenanya pendayagunaan chanel ONLINE dan OFFLINE harus dapat dijadikan kombinasi saling menguatkan di dalam proses penjualan. Saat ada produk terbaru Jalur ONLINE didayagunakan untuk promosi dan Jalur OFFLINE didayagunakan saat pelanggan mengunjungi Store untuk mencoba dan bertransaksi. Hal ini disampaikan Putri selaku CO dari Store Shafira Buah Batu.

We are MARKETERS

Nissan Livina adalah kisah sukses penjualan mobil nissan yang melibatkan karyawan non marketing untuk terlibat dalam program penjualan produk. Grup sinar mas adalah kisah lain dimana karyawan dilibatkan dalam rekrutmen pegawai baru untuk ragam posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Sejatinya karyawan adalah aset perusahaan yang jika diberi kesempatan akan mendatangkan banyak kejutan bagi perubahan di perusahaan. Menyadari hal diatas, manajemen Shafco menggagas program penjualan dengan melibatkan karyawan non marketing. Setelah dua bulan program ini berjalan telah menghadirkan kontribusi dalam penambahan Income Perusahaan.

mengatur CASHFLOW

Kegiatan produkai barang tidak terlepas dari keterlibatan mitra kerja baik yang terkait penyediaan bahan baku maupun produksi. Oleh karenanya kehadiran para mitra harus selaras dengan visi dan misi perusahaan untuk saling menguatkan. Banyak yang menjadi pertimbangan memilih mitra baik dari sisi kualitas, delivery tidak terkecuali TOP. Saat ini SHAFCO  sudah berhasil melakukan terobosan dalam hal TOP dimana hasil perbaikan ini sangat membantu Pengelolaan keuangan dalam jangka panjang.

Open OFFICE

Menghadirkan sebuah produk barang jadi tidak dipungkiri lagi membutuhkan komunikasi yang intens antar unit kerja mulai dari fungsi perencanaan, logistik, produksi dan marketing. Untuk itu dibutuhkan kelancaran dalam berkomunikasi tidak terkecuali verbal. Untuk mendukung hal tersebut manajemen memutuskan untuk memindahkan kantor berbagai fungsi diatas yang awalnya menyebar menjadi satu ruangan dengan konsep open office. Kehadiran open office ini diharapkan mempercepat alur komunikasi antar unit kerja dan pada akhirnya akan berdampak kepada kecepatan dalam pengambilan keputusan.

Penerimaan di ON SITE

Departemen logistik selain menerima produk jadi dari eksternal juga menerima barang jadi dari internal. Jarak antara proses finishing produk internal dengan gudang produk jadi bersebelahan. Disisi lain untuk menyimpannya ke gudang barang jadi dibutuhkan 1 proses penerimaan barang di bagian logistik in yang jaraknya berjauhan dengan bagian finishing produk internal. Untuk itu tim logistik in dan produksi berinisiatif untuk melakukan penerimaan barang dari produksi internal di area finishing produk internal. Dengan perubahan ini menghilangkan 1 proses yaitu memindahkan produk internal ke bagian penerimaan barang.

menghilangkan 3 PROSES.

Dalam membuat sebuah produk busana dibutuhkan sedikitnya 6 proses utama yaitu Perencanaan, pembelian, logistik in, produksi, logistik out dan marketing. Seiring dengan adanya tuntutan pembenahan proses bisnis untuk lebih efektif dan efisien dalam menciptkan produk yang berkualitas dibutuhkan sebuah terobosan dalam banyak hal. FOB menjadi satu teroboaan yang dilakukan saat ini dimana dengan menjalankan hal ini sedikitnya ada 3 Proses dari 6 proses yang di hilangkan secara internal yaitu pembelian, logistik in dan produksi. Dengan demikian sebelumnya dalam menciptkan produk dibutuhkan 6 proses utama setelah dilakukan FOB menjadi 3 proses utama.

PARKIRAN Alat Angkut

Dalam proses produksi kehadiran alat angkut sangat dibutuhkan untuk menunjang mobilisasi pengangkutan barang dari penerimaan barang ke gudang, gudang ke produksi, produksi ke gudang barang jadi dan gudang barang jadi ke area distribusi. Seringkali alat angkut tersebut disimpan sembarangan sehingga saat dibutuhkan perlu beberapa waktu untuk menemukannya. Berangkat dari masalah ini saat ini dihadirkan area parkir untuk alat angkut barang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pencarian ketika dibutuhkan.

4 ZONA Penerimaan

Penerimaan barang menjadi hal penting dalam menunjang kelancaran proses produksi SHAFCO. Untuk itu diperlukan banyak perbaikan dilakukan oleh teman teman di departemen Logistik satu diantaranya adalah melakukan ZONASI pada proses penerimaan barang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan kepada pengirim barang saat mengirim barang ke Shafco. Adapun zonasi penerimaan barang dibagi kedalam beberapa zona yaitu: 1. Zona Penerimaan barang vol. Besar 2. Zona penerimaan barang Vol. Kecil 3. Zona penerimaan barang tanpa PO 4. Zona penerimaan barang return toko Dengan adanya 4 zona ini diharapkan proses penerimaan barang akan lebih teratur dan lancar.

Menjadi LEBIH BAIK

selamat datang, Saat ini SHAFCO sedang menjalankan TRANFORMASI BISNIS yang meliputi Perubahan  Strategy, Operasional dan keuangan. merespon Hal ini banyak upaya yang dilakukan satu diantaranya adalah memastikan PROSES BISNIS SHAFCO berjalan secara efektif dan efisien. berbekal Pengetahuan PROSES BISNIS dan  LEAN MANAGEMENT, SHAFCO melalui unit kerja QMS,   kami mengajak semua karyawan untuk terlibat dalam proses pemecahan masalah  dengan satu tujuan agar PROSES BISNIS berjalan secara efektif dan efisien dalam menciptakan Produk yang berkualitas.  Melalui   5 Tim Kaizen yang kita miliki saat ini, diharapkan dapat  melakukan perbaikan pada proses Perencanaan, Pembelian, Logistik, Produksi dan Marketing dimana Hasil Perbaikan yang dilakukan diharapkan mampu mengahadirkan PROSES BISNIS SHAFCO seperti saya uraikan diatas. Semoga Upaya kita ini, dapat membawa PERUBAHAN SHAFCO ke arah yang LEBIH BAIK dalam Menciptakan Produk yang dibutuhkan oleh Pelanggan dan tentunya dapat menjadi KEBANG